Langsung ke konten utama

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DAN KOMUNIKASI DALAM MA'HAD AL-QUDS: PERAN WALI SANTRI

 

Mahad AL-QUDS - Perjalanan pendidikan dan pembinaan santri dan santriah tidak hanya menjadi tanggung jawab Ma'had AL-QUDS sendiri, tetapi juga melibatkan peran aktif dari para wali santri. Wali santri memiliki peran penting dalam memastikan keberlangsungan pembelajaran dan pembinaan yang optimal bagi anak-anak mereka. Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh wali santri untuk mendukung proses pendidikan dan pembinaan di Ma'had AL-QUDS.


1. Menginformasikan Keterbatasan Penerimaan Santri Baru: Wali santri diharapkan untuk berkomunikasi dengan baik kepada pihak yang berminat untuk memasukkan anaknya ke Ma'had AL-QUDS. Jika Ma'had sedang tidak menerima santri atau santriah baru untuk sementara waktu karena alasan tertentu, wali santri dapat memberi tahu pihak luar mengenai kebijakan ini. Hal ini dilakukan demi kepentingan anak-anak, karena sarana yang terbatas dapat berdampak pada kualitas pendidikan.


2. Memantau Perkembangan Tahfidh Anak: Saat wali santri menjenguk anaknya di Ma'had, ini menjadi kesempatan yang baik untuk memantau perkembangan tahfidh Al Qur'an mereka. Wali santri dapat berbicara dengan guru ngaji untuk mengetahui kemajuan anak dalam mempelajari Al Qur'an.


3. Berkomunikasi Langsung dengan Pihak Ma'had: Apabila muncul berita negatif mengenai Ma'had AL-QUDS, wali santri dianjurkan untuk bertanya langsung kepada pihak Ma'had untuk mendapatkan klarifikasi. Menyebarluaskan berita negatif kepada pihak luar tanpa kejelasan dapat menyebabkan kebingungan dan salah pengertian.


4. Melengkapi Data Diri Anak: Wali santri berperan dalam melengkapi data diri anak mereka di Ma'had. Pemberkasan data sangat penting, terutama jika data anak akan digunakan oleh instansi atau lembaga tertentu.


5. Menyelesaikan Masalah dengan Ketenangan: Jika terjadi masalah antara sesama santri atau santriah, wali santri disarankan untuk tidak langsung campur tangan atau melibatkan diri secara emosional. Sebaiknya, masalah tersebut diselesaikan di lingkungan Ma'had dengan cara yang baik dan konstruktif.


6. Mempertahankan Silaturahmi Antar Wali Santri: Wali santri dianjurkan untuk menjaga silaturahmi dengan wali santri lainnya. Tidak ada perluasan sekat antar wali santri. Semua wali santri memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan pendidikan dan pembinaan terbaik untuk anak-anak.


7. Mengajarkan Nilai-nilai Ekonomi dan Kemandirian: Wali santri tidak perlu khawatir jika anak-anak tidak makan jajan. Sebaliknya, wali santri dapat mengajarkan anak-anak untuk mengelola uang mereka dengan bijak, misalnya dengan mengalokasikan uang jajan untuk pembangunan gedung Ma'had. Ini merupakan pelajaran tentang kepedulian terhadap kepentingan bersama.


8. Mengintegrasikan Nilai-nilai Ma'had dalam Keluarga: Wali santri perlu menyelaraskan nilai-nilai yang ditanamkan di Ma'had dengan nilai-nilai dalam keluarga. Ini akan membantu anak-anak untuk konsisten dalam menjalani nilai-nilai Islami di semua aspek kehidupan.


Melalui kerjasama yang baik antara Ma'had AL-QUDS dan para wali santri, diharapkan pembinaan dan pendidikan yang diberikan dapat berjalan dengan sukses dan membawa dampak positif bagi perkembangan anak-anak dalam aspek agama, akhlak, dan pengetahuan.

Komentar

Terbanyak Dibaca

Selayang Pandang Ma'had Al-Quds

Ma'had Al-Quds adalah sebuah lembaga pendidikan islam. Lembaga ini memusatkan kegiatannya pada pendidikan anak usia dini agar dapat menghafalkan kitab suci Al-Qur'an. Ma'had Al-Quds terletak di Kampung Warung Bawang Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Ma'had Al-Quds dipimpin oleh Al-Ustadz Ma'shum,S.Pd.I dengan dibantu oleh staff pengajar yang kompeten di bidang pendidikan menghafal Al-Qur'an.  Pentingnya Mengenal Ma'had AL-QUDS Li Tahfidhil Qur'an

Akad Nikah dan Walimah Al-Ustadz Agung

Sebuah kesyukuran bagi segenap keluarga besar Ma'had Al-Quds Li Tahfidhil Qur'an atas terlaksananya akad nikah dan walimah salah seorang pengajar tahfidh. Adalah Al-Ustadz Agung yang telah melepas masa lajangnya dan mempersunting Al-Ustadzah Ria asal Wonogiri. Acara tersebut berlangsung pada Senin, 18 Maret 2019 di kediaman keluarga Al- Ustadzah Ria di Desa Semen, Wonogiri. Dihadiri oleh segenap keluarga dari kedua mempelai dan masyarakat setempat. Segenap keluarga besar Ma'had Al-Quds turut mendoakan agar beliau berdua menjadi pasangan yang selalu berada dalam lindungan Allah. Dapat membina rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah

Evaluasi Program Halaqoh , Ma'had AL-QUDS Gelar Ujian Tahfidh

Sebanyak 67 santri dan santriah Ma'had AL-QUDS Li Tahfidhil Qur'an mengikuti kegiatan Ujian Tahfidh. Acara yang rutin digelar setiap semester itu dimulai pada hari Senin, tanggal 7 Maret 2022 dan berlangsung selama 12 hari. Santri peserta ujian tahfidh berjumlah 32 anak yang dibagi menjadi delapan kelompok. Tiap kelompok dilabeli dengan istilah Majelis yang terdiri dari empat anak. Sementara jumlah peserta ujian tahfidh santriah berjumlah 35 anak yang dibagi menjadi enam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari empat sampai delapan anak. Waktu ujian setiap harinya berlangsung selama empat jam. Yaitu, dua jam pertama, di pagi hari. Mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Sedangkan dua jam berikutnya, di malam hari. Mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Sistem pelaksanaan ujian di tiap majelisnya mengambil konsep Tasmi' Hifdhil Qur'an . Yaitu setiap peserta yang diuji hafalannya memperdengarkan hafalan di hadapan teman-teman satu majelis dan ustadz / ustadzah pe...