Mengulik Proses Ujian Kenaikan Juz di Ma'had Al-Quds: Membangun Kualitas Hafalan dan Jiwa Tanggung Jawab
Ujian kenaikan juz di Ma'had Al-Quds bukanlah sekadar tahapan formal semata, melainkan juga cerminan dari komitmen mendalam para santri dan santriah untuk meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur'an serta membentuk rasa tanggung jawab terhadap ilmu yang telah diperoleh.
Definisi dan Proses Ujian Kenaikan Juz
Ujian kenaikan juz di Ma'had Al-Quds adalah langkah penting
yang harus dilewati oleh santri dan santriah yang telah mencapai jumlah juz
tertentu dalam proses menghafal Al-Qur'an. Ujian ini bertujuan untuk mengukur
kualitas hafalan serta menentukan apakah mereka layak melanjutkan ke tingkatan
juz berikutnya. Proses ujian dilakukan melalui metode satu kali duduk, di mana
seorang santri atau santriah akan duduk di atas panggung dan memperdengarkan
seluruh hafalannya. Tim penyimak dari sesama santri atau santriah akan
mendengarkan dengan seksama, sementara dewan juri yang terdiri dari ustadz atau
ustadzah akan menilai dengan cermat.
Tujuan Mendalam Ujian Kenaikan Juz
Ujian kenaikan juz bukan hanya tentang menunjukkan kemampuan
menghafal semata, tetapi juga untuk mendorong para santri dan santriah untuk
mempertajam kemampuan tilawah, makhroj, dan tajwid. Dalam prosesnya, mereka
juga membangun rasa tanggung jawab terhadap ilmu yang telah mereka peroleh.
Ujian ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas hafalan yang telah diperoleh
serta keseriusan mereka dalam menjaga kualitas hafalan tersebut.
Tantangan dan Persiapan Menjelang Ujian
Tantangan yang mungkin dihadapi oleh peserta ujian meliputi
masalah fisik dan mental. Secara fisik, mereka dituntut untuk bisa duduk dengan
konsentrasi yang tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama. Sementara secara
mental, fokus dan konsentrasi mereka diuji dalam menjaga kualitas bacaan dari
awal hingga akhir. Untuk menghadapi tantangan ini, para santri dan santriah
menjalani persiapan yang intensif di dalam halaqoh tahfidh mereka, yang
diarahkan oleh ustadz atau ustadzah yang menjadi musyrif di halaqoh tersebut.
Dukungan dari Pihak Pesantren
Pesantren memberikan dukungan maksimal bagi santri dan
santriah yang mengikuti ujian kenaikan juz. Mereka diberikan waktu tambahan
untuk mengaji sebelum istirahat siang dan malam, sebagai bentuk persiapan
menghadapi ujian. Mereka juga diberikan izin untuk tidak mengikuti kegiatan
belajar pagi selama masa persiapan ujian. Dukungan ini tidak hanya dalam segi
akademis, tetapi juga sebagai bentuk support untuk memastikan para santri dan
santriah merasa didukung dan termotivasi.
Kriteria Penilaian dalam Ujian Kenaikan Juz
Kriteria penilaian dalam ujian kenaikan juz mencakup dua
aspek utama: tilawah dan kelancaran. Aspek tilawah melibatkan penilaian
terhadap kualitas bacaan, termasuk makhroj dan tajwid. Sementara aspek
kelancaran mencerminkan kualitas hafalan secara keseluruhan, dengan mengukur
tingkat kesalahan yang mungkin terjadi dalam bacaan.
Dampak Positif dan Perasaan Para Peserta Ujian
Ujian kenaikan juz membawa dampak positif yang signifikan
dalam perkembangan keilmuan dan spiritual para santri. Mereka belajar untuk
menjaga kualitas hafalan serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap ilmu
yang diperoleh. Perasaan para santri menjelang ujian umumnya mencampur aduk
antara beban mental dan tekad untuk berusaha maksimal. Setelah ujian, lega dan
kepuasan datang karena mereka merasa telah berusaha sebaik mungkin.
Menyemai Kesadaran dan Kualitas Jiwa
Dalam keseluruhan, ujian kenaikan juz di Ma'had Al-Quds
adalah langkah yang lebih dalam dari sekadar proses akademis. Ini adalah bagian
dari proses pembentukan karakter dan tanggung jawab terhadap ilmu yang mereka
pelajari. Ujian ini menyemai kesadaran dalam menjaga kualitas hafalan dan
menanamkan rasa tanggung jawab untuk terus merawat hafalan Al-Qur'an. Melalui
ujian ini, pesantren menjadikan para santri dan santriah sebagai penjaga amanah
ilmu yang mereka bawakan, serta menyiapkan mereka untuk terus melakukan
murojaah dalam menghafal Al-Qur'an.
Komentar
Posting Komentar
silakan meninggalkan komentar